Minggu, 06 Oktober 2013

Sedikit Catatan Bandung Medical Job Fair 2013



Beberapa Tentang Vaksinasi Dewasa
Oleh Rumah Bidan


Kematian orang dewasa dari penyakit yang dapat dicegah oleh vaksinasi adalah 43.000 jiwa/tahun


Mengapa Vaksinasi Dewasa Penting?
Banyak orang dewasa mengira bahwa vaksinasi yang mereka dapatkan saat kecil akan memberikan proteksi terhadap penyakit untuk sepanjang hidupnya. Hal ini benar untuk beberapa kasus, misalnya polio. Pengulangan vaksinasi secara berkala diperlukan untuk mempertahankan imunitas terhadap beberapa penyakit.

Ab          : “Tahun berganti, vaksin-vaksin baru bermunculan.”
Bc           : ”Hmm . . . “
Ab          : “Ada juga vaksin yang hanya diperuntukkan untuk orang dewasa.”
Bc           : “Hm . . “
Ab          : “. . .”
Bc           : “Flu bukan penyakit serius.”
Ab          : “200.000 jiwa/tahun di U.S. harus rawat inap dan sekitar 36.000 jiwa meninggal karena flu.”
Bc           : “Efek samping vaksinasi lebih buruk dari flu.”
Ab          : “Efek samping terburuk dari vaksinasi adalah nyeri lengan.”
Bc           : “Vaksinasi flu dapat menyebabnya flu.”
Ab          : “Vaksinasi flu tidak menyebabkan flu. Beberapa orang mendapat sedikit nyeri atau kemerahan di tempat penyuntikan. Hal itu akan hilang dalam satu sampai dua hari.”
Bc           : “Vaksinasi flu tidak berguna.”
Ab          : “Keefektifan vaksinasi 70% sampai 90%. Mendapat vaksin adalah perlindungan terbaik melawan penyakit.”
Bc           : “Hanya orang berusia tua yang butuh vaksinasi flu.”
Ab          : “Orang dewasa dan anak-anak yang memiliki asma, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit ginjal membutuhkan vaksinasi flu. Dokter juga merekomendasikan bayi usia ≥6 bulan vaksinasi flu per tahun sampai usia mereka 5 tahun.”
Bc           : “Harus mendapat vaksinasi flu sebelum Desember, kan?”
Ab          : “Vaksin flu dapat diberikan sebelum dan selama musim flu. Waktu terbaik yaitu bulan Oktober/November, bisa juga bulan Desember atau setelahnya.”
Bc           : “Hmmmm . . . “
Ab          : “21 Oktober-21 April itu musim hujan & 21 April-21 Oktober musim panas.”
Bc           : “Okeh, matur nuwun sanget.”
Ab          : “Sami-sami fren.”



Intervensi medis paling sukses yang pernah dikembangkan untuk mencegah penyakit infeksi adalah imunisasi”


10 Faktor Kesehatan Masyarakat
Kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), makanan yang sehat, air minum yang aman (fluoridasi air minum), menghindari tembakau, keamanan berkendara, keamanan tempat kerja, penurunan kematian karena penyakit jantung koroner, VAKSINASI, & KONTROL PENYAKIT MENULAR.


Kelompok Resiko Tinggi 
1.       Usia >60 tahun → tetanus, pertusis, flu
2.       Penyakit kronis (diabetes, asma, penyakit hati) → flu komplikasi, pneumokokus
3.       Resiko dari tempat beraktivitas (tenaga kesehatan, petugas lab, tentara, mahasiswa kesehatan) → penyebaran flu, meningokokus, hepatitis A dan B, cacar/varicella
4.       Ibu hamil → peningkatan resiko komplikasi influenza


Resiko Tinggi Tingkah Laku & Gaya Hidup
1.       Merokok → infeksi pneumokokus
2.       Penyalahgunaan narkoba → hepatitis B
3.       Berganti-ganti pasangan seksual → hepatitis B, kanker serviks
4.       Homoseksual → hepatitis A & B
5.       Wisatawan → influenza, meningokokus, tipus, demam, hepatitis A & B         


13 Jenis Vaksin untuk dewasa
Influenza, pneumokokus, Human Papillomavirus (HPV), herpes zoster, hepatitis B (kelompok resiko tinggi), Hepatitis A (bepergian menuju area endemi), penyakit kuning, meningokokus (kelompok resiko tinggi), tetanus/difteri, tifus (bepergian menuju area endemi), demam tifus, MMR (didapat), varicella (didapat).

Vaksinasi dewasa yang dianjurkan yaitu vaksinasi influenza dan pneumokokkal (mereka yang memiliki faktor resiko dan termasuk yang direkomendasikan harus mendapatkan lebih lengkap).


Salah Satu Cara Kreatif Meningkatkan Cakupan Vaksinasi Dewasa
1.       Membuat sistem reminder di tempat praktek tentang jadwal vaksinasi dewasa (via email, media sosial, sistem SMS otomatis, dll)
2.       Tambahkan halaman khusus pada rekam medik tentang vaksinasi (skrining dari indikasi dan kontraindikasi, check list rekomendasi vaksin yang ada, serta sediakan “Kartu Vaksinasi”)


Tambahan: Lain-Lain Tentang Vaksin
1.       Vaksin Hidup
Vaksin hidup bisa diberikan dua jenis sekaligus (tanpa jeda) atau satu per satu (jeda 28 hari). Vaksin hidup tidak diberikan pada pasien compromised kecuali BCG.
a.       Polio tetes
b.      Varicella/cacar (2X pemberian, mulai bayi usia 12 bulan sampai 13 tahun dengan jeda 3 bulan, dewasa jeda 1 bulan)
c.       MMR

2.       Vaksin yang dapat menimbulkan efek alergi
Vaksin di bawah mengandung protein yang sangat sedikit dibanding satu buah telur.
a.       Influenza
b.      Campak
c.       MMR

3.       Vaksin Terapeutik
Vaksin kanker prostat (harganya satu milyar) & Vaksin tertentu di Kuba.

4.       Perjalanan pembuatan vaksin
Untuk meluncurkan satu jenis vaksin dibutuhkan penelitian 10-15 tahun (terdapat  27 penyakit infeksi, ada beberapa yang terus bermutasi sehingga tidak mudah membuat vaksinnya).

5.       Efek proteksi vaksin
2  minggu (10-14 hari)

6.       Ideal tempat penyimpanan vaksin
a.       Kulkas dengan suhu 2°-8°C dan TIDAK BERSATU DENGAN MAKANAN (kulkas vaksin maksimal dibuka tutup 3X).
b.      Apabila aliran listrik terhenti, masukkan vaksin dalam cool pack (lindungi vaksin dengan kertas semisal kertas dus agar vaksin tidak bersentuhan langsung dengan es). Jika aliran listrik tidak mengalir setelah 12 jam, BUANG VAKSIN.

7.       Wacana vaksin haram
Ada beberapa vaksin yang “bersinggungan” dengan babi tetapi tidak semua/sedikit (mis. terdapat pada vaksin meningitis zaman dulu, saat ini sudah tidak ada). Bersinggungan maksudnya sebagai katalisator. Katalisator berfungsi mempercepat reaksi tapi tidak ikut larut didalamnya.


Cimahi, 6 Oktober 2013

Pustaka
1.       Muhtadi, Indra K., dr. 2013. Hand Out: Peran HCP pada Vaksinasi Dewasa. Bandung
Dipresentasikan dalam acara Bandung Medical Job Fair 2013

2.       Rambe, Dirga Sakti, MD, M.Sc (VPCD). 2013. Hand Out: The Importance of Adult Vaccination. Bandung
Presented at Bandung Medical Job Fair 2013 
 

Senin, 02 September 2013

PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN



Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Saat ini  . . .
Kematian ibu melahirkan biasanya akibat kondisi darurat. Sebagian besar kelahiran  berlangsung normal, tetapi sebagian kecil diikuti komplikasi akibat pendarahan dan kelahiran yang sulit. Komplikasi persalinan dapat menimbulkan konsekuensi sangat serius.

Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, 80 % karena komplikasi obstetri dan 20 % oleh sebab lainnya. Sedangkan penyebab tidak langsung adalah “3 Terlambat” dan “4 Terlalu”. Tiga faktor terlambat yang dimaksud adalah terlambat dalam mengambil keputusan, terlambat sampai ke tempat rujukan, dan terlambat dalam mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan. Adapun 4 terlalu adalah terlalu muda, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak anak, dan terlalu dekat jarak melahirkan.

Berbagai potensi masalah lainnya bisa dicegah apabila para ibu memperoleh perawatan yang tepat sewaktu persalinan. Untuk mengatasi hal itu diperlukan upaya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan keterlibatan masyarakat dalam menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia.


Pilihan ibu . . .
Mengapa banyak keluarga lebih memilih tenaga tradisional? Salah satunya, biaya lebih murah dan dapat dibayar dengan beras atau barang-barang lain. Keluarga juga lebih nyaman dengan seseorang yang mereka kenal dan percaya. Mereka yakin bahwa tenaga persalinan tradisional akan lebih mudah ditemukan dan beranggapan bahwa mereka bisa lebih memberikan perawatan pribadi.

Dalam kasus-kasus persalinan normal, hal di atas bisa benar. Namun jika ada komplikasi, tenaga persalinan tradisional mungkin tidak akan dapat mengatasi. Hal ini dapat mengakibatkan penundaan yang membahayakan jiwa karena tidak secepatnya memperoleh perawatan di pusat kesehatan.

Kesalahan yang sering dilakukan oleh dukun sehingga dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayi, antara lain :
a.    Terjadinya robekan rahim karena tindakan mendorong bayi sewaktu melakukan pertolongan pada ibu bersalin.
b.    Terjadinya perdarahan pasca bersalin yang disebabkan oleh tindakan mengurut-ngurut rahim pada waktu kala III.
c.    Terjadinya partus tidak maju, karena tidak mengenal tanda kelainan persalinan dan tidak mau merujuk ke puskesmas atau rumah sakit.


Mengapa harus tenaga kesehatan ? ? ?
a.    Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin.
b.    Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.
Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
c.    Pencegahan infeksi
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.  
d.   Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
e.    Memberikan Injeksi Vit. K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir.


Tenaga kesehatan yang berkompeten , , ,
Bidan, dokter, dan dokter spesialis kebidanan


Peran keluarga . . .
a.    Ingatkan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan dan meminta persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
b.    Bila ada salah satu tanda persalinan, segera hubungi bidan/dokter. Banyak berjalan bila masih memungkinkan.
c.    Bila ada tanda bahaya persalinan, ibu harus segera dibawa ke rumah sakit.
d.   Setelah bersalin, ibu diingatkan untuk memeriksakan kesehatannya dan bayi ke tenaga kesehatan (bidan/dokter) sedikitnya tiga kali selama masa nifas (40 hari setelah bersalin) supaya ibu dan bayi yang baru dilahirkan tetap sehat.
e.    Menyiapkan biaya persalinan atau tabungan ibu bersalin


Jadi . . .
Perhatikan segala faktor risiko
dan
Cegah komplikasi persalinan yang tidak diinginkan
dengan
Persiapkan sejak dini perencanaan persalinan oleh tenaga kesehatan.


Catatan:
Tanda-Tanda Persalinan
a.    Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat.
b.    Rahim terasa kencang bila diraba, terutama pada saat mulas.
c.    Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
d.   Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih dari jalan lahir.
e.    Merasa seperti mau buang air besar.

Tanda-Tanda Bahaya Persalinan
a.    Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas.
b.    Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan.
c.    Tidak kuat mengejan .
d.   Mengalami kejang-kejang.
e.    Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas.
f.     Air ketuban keruh dan berbau.
g.    Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar.
h.    Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
i.      Keluar darah banyak setelah bayi lahir.
Bila ada tanda bahaya, ibu harus segera dibawa ke bidan/dokter.




Pustaka


http://pipitrahmayanti.blogspot.com/p/pemberitahuan-ibu-hamil-untuk-bersalin.html

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1076-pertolongan-persalinan-oleh-tenaga-kesehatan-efektif-turunkan-aki-di-indonesia.html


http://www.selamatkanibudanbayi.org/index.php?option=com_content&view=article&id=146%3Apertolongan-persalinan&catid=66%3Amaternal-health&Itemid=125

Bandung, 2 September 2013