Jumat, 16 Agustus 2013

PENYIMPANAN ASI

A.    ASI Perah
ASI merupakan makanan utama bayi hingga enam bulan (ASI eksklusif). Dokter anak dan konsultan laktasi menyarankan agar ibu tetap bisa memberikan ASI hingga anak berusia dua tahun. Seringkali pemberian ASI banyak kendala bila ibu menyusui memiliki segudang kegiatan atau bekerja. Namun, ibu bisa tetap memberikan ASI eksklusif pada bayi dengan cara memerah dan menyimpan ASI perah (ASIP). Sehingga ketika ibu tidak berada di rumah, bayi tetap bisa minum ASI.
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Mia Sutanto, menyarankan ibu yang harus kembali bekerja pasca melahirkan untuk memerah ASI-nya sedini mungkin. Sebaiknya mulai memompa ASI lebih awal sebelum masa cuti habis. Semakin dini ASI diperah semakin banyak stok ASIP yang bisa disimpan.

Mengapa ASI perlu diperah?
1.      Agar payudara ibu tidak membengkak
2.      Mempertahankan produksi ASI


B.     Langkah-Langkah Memerah dan Menyimpan ASI
1.      Siapkan wadah penampung ASI yang bersih dan sudah disterilkan dengan merebus atau memasukannya ke dalam autoclave. Wadah penampung bisa berupa botol kaca, botol plastik tahan panas, atau plastik khusus ASI (breast milk storage bag). Pastikan semua wadah bertutup rapat. Sebaiknya pergunakan botol kaca, biasanya botol plastik akan melepaskan zat-zat karsinogen jika dipanaskan dalam suhu tinggi. Volume wadah sesuai dengan kebutuhan bayi untuk sekali minum, misalnya 125 ml, supaya tidak banyak ASIP yang terbuang bila ada sisa.



2.      Siapkan juga alat pemompa ASI yang sudah bersih.

3.      Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
4.      Bersihkan area puting dengan lap air hangat.
5.      Pompa ASI dan masukan ke dalam wadah penyimpanan. Sisakan kurang lebih ¼ bagian kosong karena ASI akan memuai saat membeku. 
6. Cantumkan label tanggal penyimpanan ASI pada botol atau plastik ASI.


7.      Tutup rapat wadah ASI.
8.      Simpan ASIP segar dalam ruangan (16-29°C) selama 30-60 menit. ASI yang baru diperah masih hangat, jika langsung dimasukkan dalam kulkas akan merusak ASI karena perbedaan suhu yang drastis.
9.      ASIP segar dapat  disimpan dalam suhu ruang selama 6-8 jam, tapi di negara tropis seperti Indonesia sebaiknya hanya 3-4 jam saja.
10.      Masukkan ASI di rak bawah bagian dalam/belakang kulkas. Temperatur rak yang menempel di pintu mudah berubah ketika pintu lemari pendingin dibuka. Usahakan tidak sering membuka tutup kulkas agar suhu stabil. ASIP kulkas bisa bertahan 3-7 hari. 




11.      Setelah 3 hari ASIP kulkas tidak diminum, pindahkan ke dalam freezer (ASIP freezer). Pada kulkas satu pintu, peyimpanan di freezer bisa bertahan sampai 2 minggu. Pada kulkas dua pintu bertahan 3-6 bulan. Sementara pada freezer khusus (freezer untuk menyimpan daging atau es krim) bertahan 6-12 bulan.
Bila listrik padam selama 2-3 jam, hindari membuka freezer berkali-kali agar suhunya tetap stabil. Setelah listrik menyala, cek apakah ASIP masih beku atau sudah mencair. Bila sudah mencair, sebaiknya dimasukkan ke dalam kategori ASIP kulkas dengan lama penyimpanan 3-7 hari.
Bila listrik padam lebih dari 3 jam, cari kerabat yang listriknya menyala dan jaraknya tidak terlalu jauh. Titipkan ASIP dalam freezernya. ASIP bisa dibawa dengan cooler box yang sudah dipenuhi ice pack/gel/es batu sehingga suhu terjaga selama perjalanan.

12.      Saat ibu ingin memberikan ASI perah kepada bayi, ambilah stok yang lebih dulu disimpan (lihat label tanggal penyimpanan). Keluarkan ASI dari freezer dan pindahkan ke kulkas selama 12 jam. Hangatkan ASI yang sudah cair dengan cara merendam botol atau plastik ASI ke mangkuk yang berisi air hangat (40° celcius). Hindari melelehkan atau menghangatkan memakai microwave karena akan menghancurkan nutrisi yang terkandung dalam ASI. ASI perah siap diberikan kepada bayi menggunakan cup feeder, sendok ataupun pipet. ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi.
13.      Jika ibu di rumah, sebaiknya menyusui bayi langsung untuk memperkuat bonding (rasa kasih sayang/ikatan emosinal).



Selamat mencoba!
Bandung, 14 Agustus 2013


Sumber:
http://artikelduniawanita.com/cara-menyimpan-asi.html
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/tips.menyimpan.asi.perah/001/005/64/1/4