Senin, 02 September 2013

PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN



Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Saat ini  . . .
Kematian ibu melahirkan biasanya akibat kondisi darurat. Sebagian besar kelahiran  berlangsung normal, tetapi sebagian kecil diikuti komplikasi akibat pendarahan dan kelahiran yang sulit. Komplikasi persalinan dapat menimbulkan konsekuensi sangat serius.

Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, 80 % karena komplikasi obstetri dan 20 % oleh sebab lainnya. Sedangkan penyebab tidak langsung adalah “3 Terlambat” dan “4 Terlalu”. Tiga faktor terlambat yang dimaksud adalah terlambat dalam mengambil keputusan, terlambat sampai ke tempat rujukan, dan terlambat dalam mendapat pelayanan di fasilitas kesehatan. Adapun 4 terlalu adalah terlalu muda, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak anak, dan terlalu dekat jarak melahirkan.

Berbagai potensi masalah lainnya bisa dicegah apabila para ibu memperoleh perawatan yang tepat sewaktu persalinan. Untuk mengatasi hal itu diperlukan upaya pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan keterlibatan masyarakat dalam menurunkan AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia.


Pilihan ibu . . .
Mengapa banyak keluarga lebih memilih tenaga tradisional? Salah satunya, biaya lebih murah dan dapat dibayar dengan beras atau barang-barang lain. Keluarga juga lebih nyaman dengan seseorang yang mereka kenal dan percaya. Mereka yakin bahwa tenaga persalinan tradisional akan lebih mudah ditemukan dan beranggapan bahwa mereka bisa lebih memberikan perawatan pribadi.

Dalam kasus-kasus persalinan normal, hal di atas bisa benar. Namun jika ada komplikasi, tenaga persalinan tradisional mungkin tidak akan dapat mengatasi. Hal ini dapat mengakibatkan penundaan yang membahayakan jiwa karena tidak secepatnya memperoleh perawatan di pusat kesehatan.

Kesalahan yang sering dilakukan oleh dukun sehingga dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayi, antara lain :
a.    Terjadinya robekan rahim karena tindakan mendorong bayi sewaktu melakukan pertolongan pada ibu bersalin.
b.    Terjadinya perdarahan pasca bersalin yang disebabkan oleh tindakan mengurut-ngurut rahim pada waktu kala III.
c.    Terjadinya partus tidak maju, karena tidak mengenal tanda kelainan persalinan dan tidak mau merujuk ke puskesmas atau rumah sakit.


Mengapa harus tenaga kesehatan ? ? ?
a.    Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin.
b.    Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.
Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
c.    Pencegahan infeksi
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.  
d.   Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
e.    Memberikan Injeksi Vit. K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir.


Tenaga kesehatan yang berkompeten , , ,
Bidan, dokter, dan dokter spesialis kebidanan


Peran keluarga . . .
a.    Ingatkan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan dan meminta persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
b.    Bila ada salah satu tanda persalinan, segera hubungi bidan/dokter. Banyak berjalan bila masih memungkinkan.
c.    Bila ada tanda bahaya persalinan, ibu harus segera dibawa ke rumah sakit.
d.   Setelah bersalin, ibu diingatkan untuk memeriksakan kesehatannya dan bayi ke tenaga kesehatan (bidan/dokter) sedikitnya tiga kali selama masa nifas (40 hari setelah bersalin) supaya ibu dan bayi yang baru dilahirkan tetap sehat.
e.    Menyiapkan biaya persalinan atau tabungan ibu bersalin


Jadi . . .
Perhatikan segala faktor risiko
dan
Cegah komplikasi persalinan yang tidak diinginkan
dengan
Persiapkan sejak dini perencanaan persalinan oleh tenaga kesehatan.


Catatan:
Tanda-Tanda Persalinan
a.    Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat.
b.    Rahim terasa kencang bila diraba, terutama pada saat mulas.
c.    Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
d.   Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih dari jalan lahir.
e.    Merasa seperti mau buang air besar.

Tanda-Tanda Bahaya Persalinan
a.    Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas.
b.    Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan.
c.    Tidak kuat mengejan .
d.   Mengalami kejang-kejang.
e.    Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas.
f.     Air ketuban keruh dan berbau.
g.    Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar.
h.    Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
i.      Keluar darah banyak setelah bayi lahir.
Bila ada tanda bahaya, ibu harus segera dibawa ke bidan/dokter.




Pustaka


http://pipitrahmayanti.blogspot.com/p/pemberitahuan-ibu-hamil-untuk-bersalin.html

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1076-pertolongan-persalinan-oleh-tenaga-kesehatan-efektif-turunkan-aki-di-indonesia.html


http://www.selamatkanibudanbayi.org/index.php?option=com_content&view=article&id=146%3Apertolongan-persalinan&catid=66%3Amaternal-health&Itemid=125

Bandung, 2 September 2013