Beberapa
Tentang Vaksinasi Dewasa
Oleh Rumah Bidan
Kematian orang dewasa
dari penyakit yang dapat dicegah oleh vaksinasi adalah 43.000 jiwa/tahun
Mengapa Vaksinasi Dewasa Penting?
Banyak orang dewasa mengira bahwa vaksinasi yang mereka dapatkan saat
kecil akan memberikan proteksi terhadap penyakit untuk sepanjang hidupnya. Hal
ini benar untuk beberapa kasus, misalnya polio. Pengulangan vaksinasi secara
berkala diperlukan untuk mempertahankan imunitas terhadap beberapa penyakit.
Ab : “Tahun berganti, vaksin-vaksin baru bermunculan.”
Bc : ”Hmm . . . “
Ab : “Ada juga vaksin yang hanya diperuntukkan
untuk orang dewasa.”
Bc : “Hm . . “
Ab : “. . .”
Bc : “Flu bukan penyakit serius.”
Ab : “200.000 jiwa/tahun di U.S. harus
rawat inap dan sekitar 36.000 jiwa meninggal karena flu.”
Bc : “Efek samping vaksinasi lebih buruk
dari flu.”
Ab : “Efek samping terburuk dari
vaksinasi adalah nyeri lengan.”
Bc : “Vaksinasi flu dapat menyebabnya
flu.”
Ab : “Vaksinasi flu tidak menyebabkan
flu. Beberapa orang mendapat sedikit nyeri atau kemerahan di tempat
penyuntikan. Hal itu akan hilang dalam satu sampai dua hari.”
Bc : “Vaksinasi flu tidak berguna.”
Ab : “Keefektifan vaksinasi 70% sampai
90%. Mendapat vaksin adalah perlindungan terbaik melawan penyakit.”
Bc : “Hanya orang berusia tua yang butuh
vaksinasi flu.”
Ab : “Orang dewasa dan anak-anak yang
memiliki asma, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit ginjal membutuhkan
vaksinasi flu. Dokter juga merekomendasikan bayi usia ≥6 bulan vaksinasi flu
per tahun sampai usia mereka 5 tahun.”
Bc : “Harus mendapat vaksinasi flu
sebelum Desember, kan?”
Ab : “Vaksin flu dapat diberikan sebelum
dan selama musim flu. Waktu terbaik yaitu bulan Oktober/November, bisa juga
bulan Desember atau setelahnya.”
Bc : “Hmmmm . . . “
Ab : “21 Oktober-21 April itu musim hujan
& 21 April-21 Oktober musim panas.”
Bc : “Okeh, matur nuwun sanget.”
Ab : “Sami-sami fren.”
“Intervensi medis
paling sukses yang pernah dikembangkan untuk mencegah penyakit infeksi adalah
imunisasi”
10 Faktor Kesehatan Masyarakat
Kesehatan ibu dan anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), makanan yang
sehat, air minum yang aman (fluoridasi air minum), menghindari tembakau, keamanan
berkendara, keamanan tempat kerja, penurunan kematian karena penyakit jantung
koroner, VAKSINASI, & KONTROL PENYAKIT MENULAR.
Kelompok Resiko Tinggi
1.
Usia >60 tahun → tetanus, pertusis, flu
2.
Penyakit kronis (diabetes, asma, penyakit hati)
→ flu komplikasi, pneumokokus
3.
Resiko dari tempat beraktivitas (tenaga
kesehatan, petugas lab, tentara, mahasiswa kesehatan) → penyebaran flu,
meningokokus, hepatitis A dan B, cacar/varicella
4.
Ibu hamil → peningkatan resiko komplikasi
influenza
Resiko Tinggi Tingkah Laku & Gaya Hidup
1.
Merokok → infeksi pneumokokus
2.
Penyalahgunaan narkoba → hepatitis B
3.
Berganti-ganti pasangan seksual → hepatitis B,
kanker serviks
4.
Homoseksual → hepatitis A & B
5.
Wisatawan → influenza, meningokokus, tipus,
demam, hepatitis A & B
13 Jenis Vaksin untuk dewasa
Influenza, pneumokokus, Human Papillomavirus (HPV), herpes zoster, hepatitis
B (kelompok resiko tinggi), Hepatitis A (bepergian menuju area endemi),
penyakit kuning, meningokokus (kelompok resiko tinggi), tetanus/difteri, tifus (bepergian
menuju area endemi), demam tifus, MMR (didapat), varicella (didapat).
Vaksinasi dewasa yang dianjurkan yaitu vaksinasi influenza dan
pneumokokkal (mereka yang memiliki faktor resiko dan termasuk yang
direkomendasikan harus mendapatkan lebih lengkap).
Salah Satu Cara Kreatif Meningkatkan
Cakupan Vaksinasi Dewasa
1.
Membuat sistem reminder di tempat praktek
tentang jadwal vaksinasi dewasa (via email, media sosial, sistem SMS otomatis,
dll)
2.
Tambahkan halaman khusus pada rekam medik tentang
vaksinasi (skrining dari indikasi dan kontraindikasi, check list rekomendasi vaksin yang ada, serta sediakan “Kartu
Vaksinasi”)
Tambahan: Lain-Lain Tentang Vaksin
1. Vaksin
Hidup
Vaksin hidup bisa
diberikan dua jenis sekaligus (tanpa jeda) atau satu per satu (jeda 28 hari). Vaksin
hidup tidak diberikan pada pasien compromised kecuali BCG.
a.
Polio tetes
b.
Varicella/cacar (2X pemberian, mulai bayi usia 12
bulan sampai 13 tahun dengan jeda 3 bulan, dewasa jeda 1 bulan)
c.
MMR
2. Vaksin
yang dapat menimbulkan efek alergi
Vaksin di bawah mengandung protein yang sangat sedikit dibanding satu
buah telur.
a.
Influenza
b.
Campak
c.
MMR
3.
Vaksin Terapeutik
Vaksin kanker prostat (harganya satu milyar) & Vaksin tertentu di
Kuba.
4.
Perjalanan pembuatan vaksin
Untuk meluncurkan
satu jenis vaksin dibutuhkan penelitian 10-15 tahun (terdapat 27 penyakit infeksi, ada beberapa yang terus
bermutasi sehingga tidak mudah membuat vaksinnya).
5. Efek
proteksi vaksin
2 minggu (10-14 hari)
6.
Ideal tempat penyimpanan vaksin
a.
Kulkas dengan suhu 2°-8°C dan TIDAK BERSATU
DENGAN MAKANAN (kulkas vaksin maksimal dibuka tutup 3X).
b.
Apabila aliran listrik terhenti, masukkan vaksin
dalam cool pack (lindungi vaksin
dengan kertas semisal kertas dus agar vaksin tidak bersentuhan langsung dengan
es). Jika aliran listrik tidak mengalir setelah 12 jam, BUANG VAKSIN.
7. Wacana
vaksin haram
Ada beberapa vaksin
yang “bersinggungan” dengan babi tetapi tidak semua/sedikit (mis. terdapat pada
vaksin meningitis zaman dulu, saat ini sudah tidak ada). Bersinggungan
maksudnya sebagai katalisator. Katalisator berfungsi mempercepat reaksi tapi
tidak ikut larut didalamnya.
Cimahi, 6 Oktober 2013
Pustaka
1.
Muhtadi, Indra K., dr. 2013. Hand Out: Peran HCP pada Vaksinasi Dewasa. Bandung
Dipresentasikan
dalam acara Bandung Medical Job Fair 2013
2.
Rambe, Dirga Sakti, MD, M.Sc (VPCD). 2013. Hand
Out: The Importance of Adult Vaccination. Bandung
Presented
at Bandung Medical Job Fair 2013