Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Saat ini . . .
Kematian ibu melahirkan biasanya
akibat kondisi darurat. Sebagian besar kelahiran berlangsung normal,
tetapi sebagian kecil diikuti komplikasi akibat pendarahan dan kelahiran yang
sulit. Komplikasi persalinan dapat menimbulkan konsekuensi sangat serius.
Penyebab langsung kematian ibu di
Indonesia, 80 % karena komplikasi obstetri dan 20 % oleh sebab lainnya.
Sedangkan penyebab tidak langsung adalah “3 Terlambat” dan “4 Terlalu”. Tiga
faktor terlambat yang dimaksud adalah terlambat dalam mengambil keputusan,
terlambat sampai ke tempat rujukan, dan terlambat dalam mendapat pelayanan di
fasilitas kesehatan. Adapun 4 terlalu adalah terlalu muda, terlalu tua
melahirkan, terlalu banyak anak, dan terlalu dekat jarak melahirkan.
Berbagai potensi masalah lainnya
bisa dicegah apabila para ibu memperoleh perawatan yang tepat sewaktu
persalinan. Untuk mengatasi hal itu diperlukan upaya pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan dan keterlibatan masyarakat dalam menurunkan AKI (Angka
Kematian Ibu) di Indonesia.
Pilihan ibu . . .
Mengapa banyak keluarga lebih
memilih tenaga tradisional? Salah satunya, biaya lebih murah dan dapat dibayar
dengan beras atau barang-barang lain. Keluarga juga lebih nyaman dengan
seseorang yang mereka kenal dan percaya. Mereka yakin bahwa tenaga persalinan
tradisional akan lebih mudah ditemukan dan beranggapan bahwa mereka bisa lebih
memberikan perawatan pribadi.
Dalam kasus-kasus persalinan normal,
hal di atas
bisa benar. Namun jika ada komplikasi,
tenaga persalinan tradisional mungkin tidak akan dapat mengatasi. Hal ini dapat
mengakibatkan penundaan yang membahayakan jiwa karena tidak secepatnya
memperoleh perawatan di pusat kesehatan.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh dukun sehingga
dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayi, antara lain :
a. Terjadinya
robekan rahim karena tindakan mendorong bayi sewaktu melakukan pertolongan pada
ibu bersalin.
b. Terjadinya
perdarahan pasca bersalin yang disebabkan oleh tindakan mengurut-ngurut rahim
pada waktu kala III.
c. Terjadinya
partus tidak maju, karena tidak mengenal tanda kelainan persalinan dan tidak mau merujuk
ke puskesmas atau rumah sakit.
Mengapa harus
tenaga kesehatan ? ? ?
a. Metode pertolongan persalinan yang
sesuai standar
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu
persalinan, sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin.
b. Merujuk kasus yang tidak dapat
ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.
Apabila terdapat
kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.
c. Pencegahan infeksi
Persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril
sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
d. Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD).
e. Memberikan Injeksi Vit. K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir.
Tenaga kesehatan yang berkompeten , , ,
Bidan, dokter, dan dokter spesialis kebidanan
Peran keluarga . . .
a.
Ingatkan
ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan dan meminta persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan.
b.
Bila
ada salah satu tanda persalinan, segera hubungi bidan/dokter. Banyak berjalan bila masih memungkinkan.
c.
Bila
ada tanda bahaya persalinan, ibu harus segera dibawa ke rumah sakit.
d. Setelah bersalin, ibu diingatkan
untuk memeriksakan kesehatannya dan bayi ke tenaga kesehatan (bidan/dokter)
sedikitnya tiga kali selama masa nifas (40 hari setelah bersalin) supaya ibu
dan bayi yang baru dilahirkan tetap sehat.
e. Menyiapkan biaya persalinan atau
tabungan ibu bersalin
Jadi . . .
Perhatikan segala faktor risiko
dan
Cegah komplikasi persalinan yang tidak diinginkan
dengan
Persiapkan sejak dini perencanaan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Catatan:
Tanda-Tanda Persalinan
a.
Ibu
mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat.
b.
Rahim
terasa kencang bila diraba, terutama pada saat mulas.
c.
Keluar
lendir bercampur darah dari jalan lahir.
d.
Keluar
cairan ketuban yang berwarna jernih dari jalan lahir.
e.
Merasa
seperti mau buang air besar.
Tanda-Tanda Bahaya Persalinan
a.
Bayi
tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas.
b. Keluar darah dari jalan lahir
sebelum melahirkan.
c. Tidak kuat mengejan .
d. Mengalami kejang-kejang.
e.
Air
ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas.
f.
Air
ketuban keruh dan berbau.
g.
Setelah
bayi lahir, ari-ari tidak keluar.
h.
Gelisah
atau mengalami kesakitan yang hebat.
i.
Keluar
darah banyak setelah bayi lahir.
Bila ada tanda bahaya, ibu harus
segera dibawa ke bidan/dokter.
Pustaka
http://pipitrahmayanti.blogspot.com/p/pemberitahuan-ibu-hamil-untuk-bersalin.html
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1076-pertolongan-persalinan-oleh-tenaga-kesehatan-efektif-turunkan-aki-di-indonesia.html
http://www.selamatkanibudanbayi.org/index.php?option=com_content&view=article&id=146%3Apertolongan-persalinan&catid=66%3Amaternal-health&Itemid=125
Bandung, 2 September 2013