A. ASI
Perah
ASI merupakan makanan
utama bayi hingga enam bulan (ASI eksklusif). Dokter anak dan konsultan laktasi
menyarankan agar ibu tetap bisa memberikan ASI hingga anak berusia dua tahun. Seringkali
pemberian ASI banyak kendala bila ibu menyusui memiliki segudang kegiatan atau
bekerja. Namun, ibu bisa tetap memberikan ASI eksklusif pada bayi dengan cara
memerah dan menyimpan ASI perah (ASIP). Sehingga ketika ibu tidak berada di
rumah, bayi tetap bisa minum ASI.
Ketua Asosiasi Ibu Menyusui
Indonesia (AIMI), Mia Sutanto, menyarankan ibu yang harus kembali bekerja pasca
melahirkan untuk memerah ASI-nya sedini mungkin. Sebaiknya mulai memompa ASI lebih
awal sebelum masa cuti habis. Semakin dini ASI diperah semakin banyak stok ASIP
yang bisa disimpan.
Mengapa ASI perlu diperah?
Mengapa ASI perlu diperah?
1. Agar payudara ibu tidak membengkak
2. Mempertahankan produksi ASI
B. Langkah-Langkah
Memerah dan Menyimpan ASI
1. Siapkan wadah penampung ASI yang
bersih dan sudah disterilkan dengan merebus atau memasukannya ke dalam
autoclave. Wadah penampung bisa berupa botol kaca, botol plastik tahan panas, atau
plastik khusus ASI (breast milk storage bag).
Pastikan semua wadah bertutup rapat. Sebaiknya pergunakan botol kaca, biasanya botol plastik
akan melepaskan zat-zat karsinogen jika dipanaskan dalam suhu tinggi. Volume
wadah sesuai dengan kebutuhan bayi
untuk sekali minum, misalnya 125 ml, supaya tidak banyak ASIP yang terbuang
bila ada sisa.
2. Siapkan juga alat pemompa ASI yang sudah
bersih.
3. Cuci tangan menggunakan sabun dan
air mengalir.
4. Bersihkan area puting dengan lap air
hangat.
5. Pompa ASI dan masukan ke dalam wadah
penyimpanan. Sisakan kurang lebih ¼ bagian kosong karena ASI akan memuai saat
membeku.
6. Cantumkan label tanggal
penyimpanan ASI pada botol atau plastik ASI.
8. Simpan ASIP segar dalam ruangan (16-29°C)
selama 30-60 menit. ASI yang baru diperah masih hangat, jika langsung
dimasukkan dalam kulkas akan merusak ASI
karena perbedaan
suhu yang drastis.
9. ASIP segar dapat disimpan
dalam suhu ruang selama 6-8 jam, tapi di negara tropis seperti Indonesia
sebaiknya hanya 3-4 jam saja.
10. Masukkan ASI di rak bawah bagian
dalam/belakang kulkas. Temperatur rak yang menempel di pintu mudah berubah
ketika pintu lemari pendingin dibuka. Usahakan tidak sering membuka tutup
kulkas agar suhu stabil. ASIP kulkas bisa bertahan 3-7 hari.
11. Setelah 3 hari ASIP kulkas tidak diminum,
pindahkan ke dalam freezer (ASIP freezer). Pada kulkas satu pintu, peyimpanan
di freezer bisa bertahan sampai 2 minggu. Pada kulkas dua pintu bertahan 3-6
bulan. Sementara pada freezer khusus (freezer untuk menyimpan daging atau es
krim) bertahan 6-12 bulan.
Bila listrik padam selama 2-3 jam, hindari membuka freezer berkali-kali
agar suhunya tetap stabil. Setelah listrik menyala, cek apakah ASIP masih beku
atau sudah mencair. Bila sudah mencair, sebaiknya dimasukkan ke dalam kategori
ASIP kulkas dengan lama penyimpanan 3-7 hari.
Bila listrik padam lebih dari 3 jam,
cari kerabat yang listriknya menyala dan jaraknya tidak terlalu jauh. Titipkan
ASIP dalam freezernya. ASIP bisa dibawa dengan cooler box yang sudah dipenuhi ice
pack/gel/es batu sehingga suhu terjaga selama perjalanan.
13.
Jika ibu di rumah, sebaiknya
menyusui bayi langsung untuk memperkuat bonding (rasa kasih
sayang/ikatan emosinal).
Selamat mencoba!
Bandung,
14 Agustus 2013
Sumber:
http://artikelduniawanita.com/cara-menyimpan-asi.html
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/tips.menyimpan.asi.perah/001/005/64/1/4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar